Kamis, 07 April 2011

[Prologue] ANIMA

Dahulu ada beberapa manusia yang dapat berubah menjadi hewan yang biasa disebut ANIMA (Animal Human). Mereka dapat hidup berdampingan dengan manusia biasa tetapi mereka dapat berubah menjadi hewan seperti kucing, harimau, serigala, dan lain sebagainya. Dan mereka memiliki kelebihan yang sama degan hewan yang berada pada tubuh Anima tersebut. Sehingga Anima memiliki kemampuan lebih dari manusia biasa.
Seperti manusia sesungguhnya Anima juga memiliki akal dan pikiran dan fisik yang sama dengan manusia sehingga perbedaan manusia dengan Anima cukup sulit dibedakan ketika berwujud sebagai manusia, hanya saja Anima memiliki telinga, ekor bahkan tanduk pada tubuh mereka layaknya hewan, akan tetapi para Anima dapat menyembunyikannya sehingga manusia biasa tidak tahu bila Anima hidup berdampingan dengan mereka. Dan seperti layaknya hewan Anima memiliki kawanan atau keluarga. Setiap Anima selalu dipimpin oleh seorang Betina yang bertindak sebagai Ratu, kawanan Anima dapat beranggotakan 6 sampai 35 Anima setiap kawanan temasuk Ratu, jantan, dan anak-anak mereka. Pada suatu kawanan tidak tentu 1 jenis Anima tetapi juga ada Anima lain jenis seperti Harimau dengan Serigala, walaupun begitu keturunan mereka tetap kedua jenis itu tidak ada percampuran jenis keduanya.
Setelah tersebar berita bahwa Anima hidup berdampingan dengan manusia karena adanya insiden tertangkap basah seorang Anima sedang berubah, manusia menangkap dan memandang rendah setiap Anima karena mereka menganggap Anima adalah makhluk yang tidak sempurna. Sejak saat itu Anima diperlakukan sebagai budak manusia karena kelebihannya dan tidak sedikit Anima menjadi korban penyiksaan para manusia.
Berpuluh-puluh tahun dalam penindasan, keterpurukan, dan ketidak adilan terhadap perlakuan yang mereka terima para Anima pun bangkit untuk menentang penindasan dan ketidak adilan yang mereka alami dan perang pun dimulai untuk mencapai kejayaan Anima. Perang berlangsung bertahun-tahun bukannya kejayaan yang didapat melainkan banyak korban berjatuhan dan kesedihan tersebar dimana-mana, hal ini membuat para monster yang berkeliaran merajalela sehingga makin banyak korban dan populasi Anima maupun manusia menurun. Mengetahui hal itu Anima dan manusia mengajukan persetujuan untuk berdamai dengan syarat bila Anima menyerang manusia atau sebaliknya maka perang akan dimulai kembali. Sejak saat itu Anima dan manusia kembali hidup bersama kembali walaupun masih ada yang menentang kebijakan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar