Rabu, 01 Juni 2011

[Anima] Chapter 1 : Into the Beggining (Miiko Side)

[Anima] Chapter 1 : Into the Beggining (Miiko Side)

Aku Miiko, aku adalah anima yaitu kucing, umurku 16 tahun. Aku sedang berada dalam perjalanan menuju tempat tinggalku yang baru di sebuah desa yang telah dibangun beberapa waktu lalu dikarenakan tempat asalku telah hancur. Sebetulnya aku adalah seorang Anima yang sangat manja dan pemalu tapi aku harus melakukan perjalanan pertamaku sendiri dan ini adalah pengalamanku yang pertama. Walau berat perjalanan ini harus tetap aku lanjutkan hingga ada gerombolan monster ganas yang kelaparan mengerjarku, mungkin karena panik dan aku masih dalam wujud kucing aku pun lari secepat mungkin sambil berteriak mita tolong agar ada yang untuk menyelamatkan diriku. Karena terus dikejar-kejar aku pun akhirnya lelah dan memutuskan untuk memanjat pohon dan para monster itu pun tetap menggerombol dibawah, aku pun tetap berteriak minta tolong. Aku menunggu dan terus menunggu adanya pertolongan, aku sangat ketakutan dan aku hanya bisa menutup mata dan tiba-tiba tubuhku melayang bagaikan bulu yang ditiup angin setelah kubuka mataku ternyata seorang pemuda menolongku sambil menggendongku yang masih dalam wujud kucing dan aku dibawa lari olehnya untuk menyelamatkan diri.

Cukup jauh kami berlari dan lolos dari kejaran monster-monster tersebut, kami pun beristirahat, tiba-tiba pemuda itu mengangkatku dan menatap mataku serentak aku berkata, “Terima kasih Miii…”, Tetapi pemuda itu malah kebingungan padahal aku hanya ingin berterima kasih padanya dengan bahasa manusia. Setelah kupikir daripada membuatnya tambah bingung aku pun berubah menjadi wujud manusiaku saja dan langsung duduk dipangkuannya. Mungkin secara tidak sadar karena aku masih takut aku pun langsung memeluknya sambil menangis, lalu ia pun juga memelukku sambil membelai rambutku untuk menenangkanku. Setelah merasa lebih baik aku pun berkenalan dengannya, pemuda tersebut bernama Kaito, setelah itu aku pun langsung memeluknya lagi dan menciumnya sebagai tanda terima kasihku padanya, dia hanya bisa terdiam ketika aku melakukan hal itu. Aku pun meminta tolong dia lagi untuk mengantarku ke desa tujuanku, sebetulnya dia menolak tetapi setelah mendengar tujuanku akhirnya dia mau mengantarku karena tujuanku dan tujuannya sama, kemudian kami pun melanjutkan perjalanan bersama-sama. Saat perjalanan aku agak merasa seperti diawasi seseorang, ternyata Kaito yang dari tadi sepertnya memperhatikanku, setiap aku melihatnya tiba-tiba ia memalingkan wajahnya, sepertinya ia malu, padahal aku sangat ingin diserangnya untuk membalas budinya karena telah menyelamatkanku, mungkin ia masih malu, sebenarnya dalam hatiku muncul rasa yang tak pernah aku alami sebelumnya dan akan kuungkapkan hal ini kepada Kaito bila kami sudah sampai ke desa tujuan kami.

Hampir dua jam kami melakukan perjalanan dan akhirnya kami pun sampai di desa tujuan kami. Setelah sampai kami pun berkeliling melihat aktifitas masyarakat disana untuk melepas lelah, desa ini memiliki fasilitas yang hampir sama dengan kota para manusia dan masyarakat disana memiliki lahan sendiri untuk tinggal dan berkerja. Puas berkeliling kami pun menuju pusat administrasi untuk mengurus surat izin tinggal, saat mengurus surat izin tingal aku menyempatkan diri untuk berbicara pada seorang staff yang mengurus surat izin kami untuk meminta tempat tinggalku bersebelahan dengan tempat tinggal Kaito. Setelah surat izin kami selesai kami pun menerima kunci dan alamat tempat tinggal baru kami. Setelah sampai di tempat Kaito sedikit terkejut karena kami tinggal bersebelahan, setelah itu aku menatap Kaito dan dengan penuh harapan aku berkata,” Terima kasih ya mi..., telah menolongku dan mengantarku sampai kesini.”
”Ya, sama-sama jangan dipikirkan.” balas Kaito
”Sebagai balasanya maukah kau menjadi suamiku dan tinggal bersamaku dengan kawanan kita mii...???” ucapku dengan penuh hasrat
Dia hanya bisa terdiam atas pernyataan cintaku ini dan dimulailah kehidupan baruku dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar